DV RUN 2016

Nama : Jesica Yulanda

NIM : 1701304821

Jurusan : Hotel Management

Nama Kegiatan : DV RUN 2016

Tanggal Kegiatan : 4 Desember 2016

 

DV RUN adalah acara kegiatan yang diadakan oleh KMBD (Keluarga Mahasiswa Buddhis Dhammavaddhana) BINUS University yang bertemakan “Unleash The Hero in You” yang diambil dengan harapan kita semua dapat membantu memperjuangkan hak-hak dasar anak Indonesia yang kurang beruntung terutama di bidang pendidikan dengan memberikan sumbangan berupa uang, buku dan peralatan penunjang proses mengajar lainnya kepada yayasan/organisasi yang bergerak untuk terwujudnya hak-hak dasar anak untuk bertahan hidup, bertumbuh kembang, memperoleh perlindungan dan berpartisipasi.

Kegiatan dimulai pada pukul 7.30 sampai dengan pukul 15.00, yang berlokasi di Pasar Seni Ancol. Pada kegiatan DV RUN tersebut juga tidak hanya untuk mahasiswa saja, akan tetapi dosen, pengurus dan masyarakat di luar BINUS pun dapat berpartisipasi dalam kegiatan lari ini. Total dari keseluruhan peserta yang ikut acaran lari ini sekitar 1200an dan pada acara tersebut juga mengundang beberapa tamu yaitu Anantavinnie dan Patricia Gouw. Kegiatan lari tersebut berjarak 5K di sekitaran jalan ancol.

Awal mulai kegiatan lari dimulai pada pukul 07.30 dimana para pelari sudah berkumpul di pasar seni sebagai start point larinya dan berakhir di finish point yang sama seperti start point nya. Pada beberapa jarak yang sudah ditentukan terdapat rintangan yang wajib untuk dilewati dan ada rest point untuk mendapatkan segelas air putih untuk diminum. Para pelari diwajibkan berlari mengikuti rute yang sudah di tentukan untuk menuju garis finish dan diusahakan untuk para pelari harus mencapai garis finish sebelum pukul 09.00. Ketika sampai di garis finish sudah berjajar anak-anak kecil yang memegang medali sebagai penghargaan sudah berpartisipasi dalam lari 5K DV RUN tersebut dan diberikan minuman vitamin penghilang lelah dan penambah stamina.

Disekitaran pasar seni tempat acara berlangsung sudah terisikan dengan berbagai stand-stand makanan dan minuman untuk dinikmati oleh para pelari. Setelah acara lari dilanjutkan dengan sesi istirahat dan sesi musik sebagai hiburan dan penyemangat setelah selesai lari. Pada akhir acara pun juga di adakan door prize kepada pelari yang beruntung memposting foto di instagram dan acara pun berakhir seiring hujan turun.

Dengan mengikuti acara DV RUN ini saya merasakan lelahnya berlari sejauh 5 km yang mungkin hanya jarak yang kecil bagi anak – anak jalanan yang menempuh lebih jauh dengan berjalan kaki. Lelah yang dirasakan mereka belum sebanding dengan apa yang saya rasakan ketika lari. Banyak sekali anak-anak jalanan di Indonesia yang memperjuangkan hidup mereka untuk mencari nafkah untuk kebutuhan sehari – harinya, dan jika ada lebih maka mereka kumpulkan untuk bisa bersekolah. Semoga saja dikemudian harinya, anak – anak jalanan yang berusaha untuk masa depannya mereka dapat bisa meraih impian mereka dan bisa menjadi sukses dan motivasi bagi semua orang, karena saya yakin motivasi mereka sangat besar untuk meraih impian mereka.

Saya pernah membantu beberapa anak jalanan yang tinggalnya di bawah kolong jembatan ataupun yang hanya tinggal di rumah kecil yang menurut saya kurang layak untuk ditinggali. Melihat seberapa semangatnya mereka ketika ingin menuntut ilmu, membuat saya menjadi termotivasi. Saya masih sangat bersyukur karena masih bisa menempu pendidikan sampai jenjang kuliah ini, dengan melihat anak – anak tersebut membuat saya tidak akan menyia-nyiakan kesempatan yang sudah di berikan kepada saya dan diajarkan untuk dapat bersyukur dengan apa yang dimiliki.

Saya berharap kedepannya masyarakat dan saya pun dapat membantu anak – anak jalanan untuk meraih impian mereka, untuk bisa bersekolah dan mendapatkan pendidikan untuk kebaikan mereka. Dengan memberikan bantuan berupa pendidikan, pakaian, kebutuhan sehari-hari dan lain-lain.

 

IMG_1798 IMG_1793 IMG_1790 Print

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Sistem Operasi Pertemuan 21-22

Season 21 – 22 : Virtual Memory

Virtual Memory

Real Memory vs Virtual Memory

  • Main memory/ Real Memory = RAM
  • Virtual Memory = Memory on disk

Support Needed for Virtual Memory

  • Hardware harus mendukung paging dan segmentasi
  • OS harus ada software untuk memanage pergerakan dari halaman dan atau untuk segmen diantara memori sekunder dan memori utama

Paging

  • Memori virtual jangka biasanya berhubungan dengan sistem yang menggunakan paging
  • Penggunaan paging untuk mencapai memori virtual pertama kali dilaporkan untuk komputer Atlas
  • Setiap proses memiliki tabel halaman sendiri
Untuk mengatasi hal tersebut Sistem Paging mempunyai 2 solusi, yaitu:
Konsep Overlay
Dimana program yang dijalankan dipecah menjadi beberapa bagian yang dapat dimuat memori (overlay). Overlay yang belum diperlukan pada saat program berjalan (tidak sedang di eksekusi) disimpan di disk, dimana nantinya overlay tersebut akan dimuat ke memori begitu diperlukan dalam eksekusinya.
Konsep Virtual Memory
Adalah kemampuan mengalamati ruang memori melebihi memori utama yang tersedia.
Segmentation
  • Segmentasi mengijinkan programmer untuk melihat memory sebagai yang terdiri dari beberapa address space atau segment
Keunggulan :
  • Menyederhanakan penanganan pada struktur data yang sedang berkembang
  • Mengijinkan program untuk dapat diubah dan dicomplie ulang secara independen
  • Meminjamkan diri sendiri untuk membagikan data di dalam proses
  • Meminjamkan diri sendiri untuk perlindungan

Address Translation

Placement Policy

  • Menentukan di mana dalam memori nyata sepotong proses adalah untuk berada
  • Masalah desain yang penting dalam sistem segmentasi
  • Pager atau paging gabungan dengan penempatan segmentasi tidak relevan karena hardware melakukan fungsi dengan efisiensi yang sama terlepas dari halaman-frame lokasi
  • Untuk sistem NUMA strategi penempatan harus menetapkan halaman ke memori modul yang memberikan kinerja terbaik

Replacement Policy

  • Penawaran dengan pemilihan halaman dalam memori utama untuk diganti bila halaman baru harus dibawa
  • Tujuan adalah bahwa halaman yang dihapus be halaman paling tidak mungkin dirujuk dalam waktu dekat
  • Semakin rumit kebijakan penggantian lebih besar hardware dan software overhead untuk menerapkannya

Optimal Policy

  • Memilih halaman yang waktu untuk referensi berikutnya adalah terpanjang
  • Menghasilkan tiga kesalahan halaman setelah alokasi bingkai telah diisi (selain 1 3 kesalahan)

Least Recently Used (LRU)

  • Menggantikan halaman yang belum dirujuk untuk waktu yang lama
  • Dengan prinsip lokalitas, ini harus menjadi halaman paling tidak mungkin dirujuk dalam waktu           dekatsulit untuk menerapkan  satu pendekatan adalah untuk menandai setiap halaman dengan             waktu referensi terakhir ini membutuhkan banyak overhead

First-in-First-out (FIFO)

  • Halaman frame memperlakukan dialokasikan untuk proses sebagai buffer lingkaran
  • Halaman yang dihapus dalam round-robin gaya
  • kebijakan penggantian sederhana untuk menerapkan
  • Halaman yang telah di memori terpanjang diganti

Clock Policy

  • Membutuhkan asosiasi sedikit tambahan dengan setiap frame
  • disebut sebagai penggunaan bit
  • Ketika halaman pertama dimuat dalam memori atau direferensikan, penggunaan bit diatur ke 1
  • Set frame dianggap buffer melingkar
  • Frame dengan sedikit penggunaan 1 dilewatkan oleh algoritma
  • Frame halaman divisualisasikan sebagai diletakkan dalam lingkaran

 

www.binus.ac.id

www.skyconnectiva.com

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Sistem Operasi Pertemuan 15 – 20

Session 15 & 16 : File Management
Pengertian File Management
File system atau manajemen file adalah metode dan struktur data yang digunakan sistem operasi untuk mengatur dan mengorganisir file pada disk atau partisi. File system juga dapat diartikan sebagai partisi atau disk yang digunakan untuk menyimpan file-file dalam cara tertentu. Cara memberi suatu file system ke dalam disk atau partisi dengan cara melakukan Format
Manfaat Manajemen File
Dapat mengurangi resiko kehilangan file yang dikarenakan: terhapus secara tidak disengaja, tertimpa file baru, tersimpan dimana saja dan hal lain yang tidak diinginkan

Fungsi Manajemen File :
Beberapa fungsi yang diharapkan dari pengelolaan file adalah

  1. Penciptaan, modifikasi, dan penghapusan file.
  2. Mekanisme pemakaian file secara bersama.
  3. Kemampuan backup dan recovery untuk mencegah kehilangan karena kecelakaan    atau dari upaya penghancuran informasi.
  4. Pemakai dapat mengacu file dengan nama simbolik (Symbolic name) bukan menggunakan penamaan yang mengacu perangkat fisik.
  5. Pada lingkungan sensitif dikehendaki informasi tersimpan aman dan rahasia.
  6. Sistem file harus menyediakan interface user-friendly

Operasi pada file

  • Create : Menciptakan berkas
  • Delete : Menghapus berkasOpen : Membuka berkas untuk menyimpan proses selanjutnya
  • Close : Menutup berkas utuk menyimpan semua informasi ke berkas dan mendealokasikansumber daya yang digunakan
  • Read : Membaca data pada berkas
  • Write : Memodifikasi data pada berkas, yaitu pada posisi yang ditunjuk
  • Append : Menambah data pada berkas, merupakan operasi write yang lebih spesifik, yaitu di akhir berkas
  • Seek : Mencari lokasi tertentu, hanya berlaku untuk berkas akses lacak Get attributes Membaca atribut-atribut berkas, Set attributes Menuliskan (memodifikasi) atribut-atribut berkas
  • Rename : Mengganti nama berkas
Storage

  • Short term : RAM (primary)
  •  Long term : Hard disk (secondary)
Sistem Akses File
Sistem akses merupakan pilihan, yaitu :

  • Dapat menjadi bagian dari sistem operasi atau
  • Sistem operasi sama sekali tidak mempunyai komponen sistem akses.

Cara akses perangkat penyimpanan
Perangkap penyimpanan berdasar disiplin pengaksesan dibagi dua, yaitu:

  • Perangkat akses sekuen (sequential access devices)
  • Perangkat akses acak (random access devices)
  • Perangkat akses sekuen, Proses harus membaca semua byte atau rekord file  secara berturutan mulai dari awal, tidak dapat meloncati dan membaca di luar uraian.
Session 17 & 18 : I/O Management
Sering disebut device manager. Menyediakan device driveryang umum sehingga operasi I/O dapat seragam (membuka, membaca, menulis,menutup). Contoh: pengguna menggunakan operasi yang sama untuk membaca berkas pada perangkat keras, CD-ROM dan floppy disk .Manajemen sistem I/O merupakan aspek perancangan sistem operasi yang terluas disebabkan sangat beragamnya perangkat dan begitu banyaknya aplikasi dari perangkat- perangkat itu.Sistem operasi bertanggung jawab dalam aktivitas yang berhubungan dengan manajemen sistem/perangkatI/O:

  • Mengirim perintah ke perangkat I/O agar menyediakan layanan.
  • Menangani interupsi perangakat I/O .
  • Menangani kesalahan pada perangakat I/O.
  • Menyediakan antarmuka ke pengguna.
Teknik Pengoperasian Perangkat I/O

Pengertian Sistem Input Dan Output Komputer I/O
Pengertian Sistem Input Dan Output Komputer I/O
a. Perangkat I/O terprogram (programmed I/O)
 Merupakan perangkat I/O komputer yang dikontrol oleh program. Contohnya, perintah mesin in, out, move. Perangkat I/O terprogram tidak sesuai, untuk pengalihan data dengan kecepatan tinggi karena dua alasan yaitu:
  • Memerlukan overhead (ongkos) yang tinggi, karena beberapa perintah program harus dieksekusi untuk         setiap kata data yang dialihkan antara peralatan eksternal dengan memori utama.
  • Banyak peralatan periferal kecepatan tinggi memiliki mode operasi sinkron, yaitu pengalihan data dikontrol oleh clock frekuensi tetap, tidak tergantung CPU.
b. Perangkat berkendalikan interupsi (Interrupt I/O)
Interupsi lebih dari sebuah mekanisme sederhana untuk mengkoordinasi pengalihan I/O. Konsep interupsi berguna di dalam sistem operasi dan pada banyak aplikasi kontrol di mana pemrosesan rutin tertentu harus diatur dengan seksama, relatif peristiwa-peristiwa eksternal.
c. DMA (Direct Memory Address)
Merupakan suatu pendekatan alternatif yang digunakan sebagai unit pengaturan khusus yang disediakan untuk memungkinkan pengalihan blok data secara langsung antara peralatan eksternal dan memori utama tanpa intervensi terus menerus oleh CPU.
Evolusi telah terjadi pada sistem komputer. Evolusi antara lain terjadi peningkatan kompleksitas dan kecanggihan komponen-komponen sistem komputer. Evolusi sangat tampak pada fungsi-fungsi I/O, yaitu sebagai berikut:
  • pemroses secara langsung mengendalikan peralatan I/O. Teknik ini masih dilakukan sampai saat ini, yaitu untuk peralatan sederhana yang dikendalikan mikroprosesor untuk menjadi intelligent device.
  • Peralatan dilengkapi pengendali I/O (I/O controller). Pemroses masih menggunakan I/O terprogram tanpa interupsi. Pada tahap ini, pemroses tak perlu memperhatikan rincian-rincian spesifik interface peralatan.
  • Tahap ini sama dengan tahap 2 ditambah fasilitas interupsi. Pemroses tidak perlu menghabiskan waktu untuk menunggu selesainya operasi I/O. Teknik ini meningkatkan efisiensi pemroses.
  • Pengendali I/O diberi kendali memori langsung lewat DMA. Pengendali dapat memindahkan blok data ke atau dari memori tanpa melibatkan pemroses kecuali di awal dan akhir transfer.
  • Pengendali I/O ditingkatkan menjadi pemroses yang terpisah dengan instruksi-instruksi khusus yang ditujukan untuk operasi I/O. Pemroses pusat mengendalikan/memerintahkan pemroses I/O untuk mengeksekusi program I/O yang terdapat di memori utama.
  • Pemroses I/O mengambil dan mengeksekusi instruksi-instruksi ini tanpa intervensi pemroses utama (pusat). Dengan teknik ini dimungkinkan pemroses pusat menspesifikasikan barisan aktivitas I/O dan hanya diinterupsi ketika seluruh barisan telah diselesaikan.
  • Pengendali I/O mempunyai memori lokal yang menjadi miliknya dan komputer juga memiliki memori sendiri. Dengan arsitektur ini, sekumpulan besar peralatan I/O dapat dikendalikan dengan keterlibatan pemroses pusat yang minimum.
Arsitektur ini digunakan untuk pengendalian komunikasi dengan terminalterminal interaksi. Pemroses I/O mengambil alih kebanyakan tugas yang melibatkan pengendalian terminal. Evolusi berlangsung terus, jalur yang dilalui oleh evolusi adalah agar fungsi-fungsi I/O dapat dilakukan lebih banyak dan lebih banyak lagi tanpa keterlibatan pemroses pusat. Pemroses pusat yang tidak disibukkan dengan tugas-tugas yang berhubungan dengan I/O akan meningkatkan kinerja sistem. Tahap 5 & 6 merupakan tahap perubahan utama, yaitu konsep pengendali I/O mampu mengeksekusi program sendiri.
Prinsip-Prinsip Perangkat I/O
Terdapat dua sasaran perancangan perangkat I/O, yaitu:
a. Efisiensi
Merupakan aspek penting karena operasi I/O karena sering menjadi operasi yang menimbulkan bottleneck pada sistem komputer/komputasi.
b. Generalitas (Device-independence)
Selain berkaitan dengan simplisitas dan bebas dari kesalahan diharapkan juga menangani semua gerak peralatan secara beragam. Pernyataan ini diterapkan dari cara proses-proses memandang peralatan I/O dan cara sistem operasi mengelola peralatan-peralatan dan operasi-operasi I/O.
Perangkat lunak diorganisasikan sebagai satu barisan lapisan. Lapisan-lapisan lebih bawah berurusan menyembunyikan kepelikan-kepelikan perangkatkeras. Untuk untuk lapisan-lapisan lebih atas berurusan memberikan interface yang bagus, bersih, nyaman dan seragam ke pemakai.
Masalah-masalah penting yang terdapat dan harus diselesaikan pada perancangan manajemen I/O adalah:
  • Penamaan yang seragam (uniform naming) Nama berkas atau peralatan adalah string atau integer, tidak tergantung pada peralatan sama sekali.
  • Penanganan kesalahan (error handling) Umumnya penanganan kesalahan ditangani sedekat mungkin dengan perangkat keras.
  • Transfer sinkron vs asinkron, Kebanyakan fisik I/O adalah asinkron. Pemroses mulai transfer dan mengabaikannya untuk melakukan kerja lain sampai interupsi tiba. Programprogram pemakai sangat lebih mudah ditulis jika operasi-operasi I/O berorientasi blok. Setelah perintah read, program kemudian secara otomatis ditunda sampai data tersedia di buffer.
  • Shareable vs dedicated Beberapa peralatan dapat dipakai bersama seperti disk, tapi ada juga peralatan yang harus hanya satu pemakai yang dibolehkan memakainya pada satu saat. Contohnya peralata yang harus dedicated misalnya printer.
Session 19 & 20 : Memory Management

Memori adalah pusat dari operasi pada sistem komputer modern, berfungsi sebagai tempat penyimpanan informasi yang harus diatur dan dijaga sebaik-baiknya. Memori adalah array besar dari word atau byte, yang disebut alamat. CPU mengambil instruksi dari memory berdasarkan nilai dari program counter.
Sedangkan manajemen memori adalah suatu kegiatan untuk mengelola memori komputer. Proses ini menyediakan cara mengalokasikan memori untuk proses atas permintaan mereka, membebaskan untuk digunakan kembali ketika tidak lagi diperlukan serta menjaga alokasi ruang memori bagi proses. Pengelolaan memori utama sangat penting untuk sistem komputer, penting untuk memproses dan fasilitas masukan/keluaran secara efisien, sehingga memori dapat menampung sebanyak mungkin proses dan sebagai upaya agar pemogram atau proses tidak dibatasi kapasitas memori fisik di sistem komputer.
Jenis Memori
• Memori Kerja
– ROM/PROM/EPROM/EEPROM
– RAM
– Cache memory

• Memori Dukung
– Floppy
– Harddisk
– CD

b. Fungsi manajemen memori :
Manajemen memori merupakan salah satu bagian terpenting dalam sistem operasi. Memori perlu dikelola sebaik-baiknya agar :
1. Utilitas CPU meningkat.
2. Data dan instruksi dapat diakses dengan cepat oleh CPU.
3. Tercapai efisiensi dalam pemakaian memori yang terbatas.
4. Transfer data dari/ke memori utama ke/dari CPU dapat lebih efisien.
5. Mengelola informasi yang dipakai dan tidak dipakai.
6. Mengalokasikan memori ke proses yang memerlukan.
7. Mendealokasikan memori dari proses telah selesai.
8. Mengelola swapping atau paging antara memori utama dan disk.

1. Isi Memori
Instruksi eksekusi yang umum, contohnya, pertama mengambil instruksi dari memori. Instruksi dikodekan dan mungkin mengambil operand dari memory. Setelah instruksi dieksekusi pada operand, hasilnya ada yang dikirim kembali ke memory. Sebagai catatan, unit memory hanya merupakan deretan alamat memory; tanpa tahu bagaimana membangkitkan (instruction counter, indexing, indirection, literal address dan lainnya) atau untuk apa (instruksi atau data). Oleh karena itu, kita dapat mengabaikan bagaimana alamat memori dibangkitkan oleh program, yang lebih menarik bagaimana deretan alamat memori dibangkitkan oleh program yang sedang berjalan.

a. Pengikatan Alamat (Address Binding)
Pengikatan alamat adalah cara instruksi dan data (yang berada di disk sebagai file yang dapat dieksekusi) dipetakan ke alamat memori. Sebagian besar sistem memperbolehkan sebuah proses user (user process) untuk meletakkan di sembarang tempat dari memori fisik. Sehingga, meskipun alamat dari komputer dimulai pada 00000, alamat pertama dari proses user tidak perlu harus dimulai 00000. Instruksi pengikatan instruksi dan data ke alamat memori dapat dilakukan pada saat :
o Compile time
Jika lokasi memori diketahui sejak awal, kode absolut dapat dibangkitkan, apabila terjadi perubahan alamat awal harus dilakukan kompilasi ulang.
o Load time
Harus membangkitkan kode relokasi jika lokasi memori tidak diketahui pada saat waktu kompilasi.
o Execution time
Pengikatan ditunda sampai waktu eksekusi jika proses dapat dipindahkan selama eksekusi dari satu segmen memori ke segmen memori lain.

b. Dinamic Loading
Untuk memperoleh utilitas ruang memori, dapat menggunakan dynamic loading. Dengan dynamic loading, sebuah rutin tidak disimpan di memori sampai dipanggil. Semua rutin disimpan pada disk dalam format relocatable load. Mekanisme dari dynamic loading adalah program utama di-load dahulu dan dieksekusi. Bila suatu routine perlu memanggil routine lain, routine yang dipanggil lebih dahulu diperiksa apakah rutin yang dipanggil sudah di-load. Jika tidak, relocatable linking loader dipanggil untuk me-load rutin yg diminta ke memori dan meng-ubah tabel alamat.
Keuntungan dari dynamic loading adalah rutin yang tidak digunakan tidak pernah di-load. Skema ini lebih berguna untuk kode dalam jumlah besar diperlukan untuk menangani kasus-kasus yang jarang terjadi seperti error routine. Dinamic loading tidak memerlukan dukungan khusus dari sistem operasi.

c. Dinamic Linking
Sebagian besar sistem operasi hanya men-support static linking, dimana sistem library language diperlakukan seperti obyek modul yang lain dan dikombinasikan dengan loader ke dalam binary program image. Dinamic linking biasanya digunakan dengan sistem library, seperti language subroutine library. Tanpa fasilitas ini, semua program pada sistem perlu mempunyai copy dari library language di dalam executable image. Bagaimanapun, tidak seperti dynamic loading, dynamic linking membutuhkan beberapa dukungan dari sistem operasi

d. Overlay
Sebuah proses dapat lebih besar daripada jumlah memori yang dialokasikan untuk proses, teknik overlay biasanya digunakan untuk kasus ini. Teknik Overlay biasanya digunakan untuk memungkinkan sebuah proses mempunyai jumlah yang lebih besar dari memori fisik daripada alokasi memori yang diperuntukkan. Overlay tidak membutuhkan dukungan khusus dari sistem operasi. User dapat mengimplementasikannya secara lengkap menggunakan struktur file sederhana, membaca dari file ke memori dan meloncat ke memori dan mengeksekusi instruksi read yang lebih baru.

2. Ruang Alamat Logika Dan Ruang Alamat Fisik
Alamat yang dibangkitkan oleh CPU disebut alamat logika (logical address) dimana alamat terlihat sebagai uni memory yang disebut alamat fisik (physical address). Tujuan utama manajemen memori adalah konsep meletakkan ruang alamat logika ke ruang alamat fisik. Hasil skema waktu kompilasi dan waktu pengikatan alamat pada alamat logika dan alamat memori adalah sama. Tetapi hasil skema waktu pengikatan alamat waktu eksekusi berbeda. dalam hal ini, alamat logika disebut dengan alamat maya (virtual address). Himpunan dari semua alamat logika yang dibangkitkan oleh program disebut dengan ruang alamat logika (logical address space); himpunan dari semua alamat fisik yang berhubungan dengan alamat logika disebut dengan ruang alamat fisik (physical address space). Memory Manajement Unit (MMU) adalah perangkat keras yang memetakan alamat virtual ke alamat fisik. Pada skema MMU, nilai register relokasi ditambahkan ke setiap alamat yang dibangkitkan oleh proses user pada waktu dikirim ke memori.


3. Swapping
Swapping merupakan pemindahan proses dari memori utama ke disk dan kembali lagi. Sebuah proses harus berada di memori untuk dieksekusi. Proses juga dapat ditukar (swap) sementara keluar memori ke backing store dan kemudian dibawa kembali ke memori untuk melanjutkan eksekusi. Backing store berupa disk besar dengan kecepatan tinggi yang cukup untuk meletakkan copy dari semua memory image untuk semua user, sistem juga harus menyediakan akses langsung ke memory image tersebut.

4. Alokasi Berurutan
Memori utama biasanya dibagi ke dalam dua partisi yaitu untuk
o Sistem operasi biasanya diletakkan pada alamat memori rendah dengan vektor interupsi
o Proses user yang diletakkan pada alamat memori tinggi.
Alokasi proses user pada memori berupa single partition allocation atau multiple partition allocation.

a. Single Partition Allocation
Pada single partition allocation diasumsikan sistem operasi ditempatkan di memori rendah dan proses user dieksekusi di memori tinggi. Kode dan data sistem operasi harus diproteksi dari perubahan tak terduga oleh user proses.

b. Multiple Partition Allocation
Pada multiple partition allocation, mengijinkan memori user dialokasikan untuk proses yang berbeda yang berada di antrian input (input queue) yang menunggu dibawa ke memori. Terdapat dua skema yaitu partisi tetap (fixed partition) dimana memori dibagi dalam sejumlah partisi tetap dan setiap partisi berisi tepat satu proses. Jumlah partisi terbatas pada tingkat multiprogramming. Digunakan oleh IBM OS/360 yang disebut Multiprogramming with a Fixed number of Task (MFT). Skema yang kedua adalah partisi dinamis (variable partition) merupakan MFT yang digeneralisasi yang disebut Multiprogramming with a Variable number of Tasks (MVT).

c. Fragmentasi
Fragmentasi Eksternal terjadi pada situasi dimana terdapat cukup ruang memori total untuk memenuhi permintaan, tetapi tidak dapat langsung dialokasikan karena tidak berurutan. Fragmentasi eksternal dilakukan pada algoritma alokasi dinamis, terutama strategi first-fit dan best-fit. Fragmentasi Internal terjadi pada situasi dimana memori yang dialokasikan lebih besar dari pada memori yang diminta tetapi untuk satu partisi tertentu hanya berukuran kecil sehingga tidak digunakan.


5. Paging
a. Konsep Dasar Paging
Paging merupakan kemungkinan solusi untuk permasalahan fragmentasi eksternal dimana ruang alamat logika tidak berurutan; mengijinkan sebuah proses dialokasikan pada memori fisik yang terakhir tersedia. Memori fisik dibagi ke dalam blok-blok ukuran tetap yang disebut frame.

b. Implementasi Sistem Paging
Setiap sistem operasi mempunyai metode sendiri untuk menyimpan tabel page. Beberapa sistem operasi mengalokasikan sebuah tabel page untuk setiap proses. Pointer ke tabel page disimpan dengan nilai register lainnya dari PCB. Pada dasarnya terdapat 3 metode yang berbeda untuk implementasi tabel page :
• Tabel page diimplementasikan sebagai kumpulan dari “dedicated” register.
Register berupa rangkaian logika berkecepatan sangat tinggi untuk efisiensi translasi alamat paging.
• Tabel page disimpan pada main memori dan menggunakan page table base registe” (PTBR) untuk menunjuk ke tabel page yang disimpan di main memori. Penggunakan memori untuk mengimplementasikan tabel page akan memungkinkan tabel page sangat besar (sekitar 1 juta entry).
• Menggunakan perangkat keras cache yang khusus, kecil dan cepat yang disebut associative register atau translation look-aside buffers (TLBs). Merupakan solusi standar untuk permasalahan penggunaan memori untuk implementasi tabel page.

c. Proteksi
Pada model page, proteksi memori menggunakan bit proteksi yang diasosiasikan untuk setiap frame. Biasanya bit proteksi disimpan pada tabel page. Satu bit mendifinisikan satu page untuk “read and write” atau “read-only”. Setiap acuan ke memori melalui tabel page untuk menemukan nomor frame yang benar. Level proteksi yang lebih baik dapat dicapai dengan menambah jumlah bit yang digunakan.

d. Multilevel Paging
Model multilevel paging digunakan pada sistem yang mempunyai ruang alamat logika yang sangat besar yaitu antara 232 s/d 264. Pada sistem ini, tabel page akan menjadi sangat besar. Misalnya untuk sistem dengan ruang alamat logika 32 bit dan ukuran page 4K byte, maka tabel page berisi 1 juta entry (232 / 212). Solusinya yaitu dengan melakukan partisi tabel ke beberapa beberapa bagian yang lebih kecil.

e. Shared Page
Pada skema paging, dimungkinkan untuk sharing kode umum. Bentuk ini penting terutama pada lingkungan time sharing. Satu copy read-only dibagi ke beberapa proses (misalnya editor teks, compiler dan sistem window). Kode yang dibagi harus berada pada lokasi ruang alamat logika yang sama untuk semua proses.


6. Segmentasi
Segmentasi adalah skema manajemen memori yang memungkinkan user untuk melihat memori tersebut. Ruang alamat logika adalah kumpulan segmen. Setiap segmen mempunyai nama dan panjang. Spesifikasi alamat berupa nama segmen dan offset. Segment diberi nomor dan disebut dengan nomor segmen (bukan nama segmen) atau segment number. Segmen dibentuk secara otomatis oleh compiler.

a. Konsep Dasar Segmentasi
Konsep segmentasi adalah user atau programmer tidak memikirkan sejumlah rutin program yang dipetakan ke main memori sebagai array linier dalam byte tetapi memori dilihat sebagai kumpulan segmen dengan ukuran berbeda-beda, tidak perlu berurutan diantara segment tersebut. Sebuah program adalah kumpulan segmen. Suatu segmen adalah unit logika seperti program utama, prosedur, fungsi, metode, obyek, variabel lokal, variabel global, blok umum, stack, tabel simbol, array dan lain-lain
.
b. Arsitektur Segmentasi
Alamat logika terdiri dari dua bagian yaitu nomor segmen (s) dan offset (d) yang dituliskan dengan .
Pemetaan alamat logika ke alamat fisik menggunakan tabel segmen (segment table), terdiri dari :
o Segmen basis (base) berisi alamat fisik awal
o Segmen limit merupakan panjang segmen Seperti tabel page, tabel segmen dapat berupa register atau memori berkecepatan tinggi.
o Segment-table base register (STBR) digunakan untuk menyimpan alamat yang menunjuk ke segment table.
o Segment-table length register (STLR) digunakan untuk menyimpan nilai jumlah segmen yang digunakan program.
o Untuk alamat logika (s, d), pertama diperiksa apakah segment number s legal (s < STLR), kemudian tambahkan segment number ke STBR, alamat hasil (STBR + s) ke memori dari segment table.

c. Proteksi dan Sharing
Proteksi bit dapat diletakkan pada tabel segmen. Segmen instruksi dapat diproteksi sebagai segmen read-only atau execute only, segmen data dapat diproteksi sebagai segmen read-write. Pemetaan pada perangkat keras memory akan memeriksa bit proteksi untuk mencegah akses yang illegal.

www.binus.ac.id
www.skyconnectiva.com
Posted in Uncategorized | Leave a comment

Sistem Operasi Pertemuan 6

Session 1 : CONCURRENCY

Concurrency adalah sebuah properti sistem dimana beberapa perhitungan dieksekusi secara bersamaan, dan berpotensi untuk berinteraksi antara satu dengan yang lainnya.

Concurrency terjadi pada :

  • Proses dalam suatu aplikasi
  • Thread dalam proses
  • Program itu sendiri

Tujuan dari Concurrency :

  • Proses komunikasi antar proses
  • Berbagi sumber daya
  • Sinkronisasi antara beberapa proses
  • Alokasi waktu proses

Masalah – masalah yang terjadi dalam Concurrency :

  • Berbagi sumber daya yang sama / bersifat global
  • Manajemen alokasi sumber daya
  • Error dalam programming susah diidentifikasi

Fokus dalam OS :

  • Menelusuri setiap proses yang sedang aktif
  • Mengatur alokasi dan de-alokasi dari sumber daya tertentu, misalnya : Memory, I/O Devices, Processor Time
  • Melindungi data dan sumber daya
  • Hasil dari proses harus bersifat independen dari proses concurrency lainnya

Kompetisi antar Proses untuk mendapatkan sumber daya :

  • Mutual Exclusion

Hanya satu program yang diperbolehkan untuk mengakses sumber daya ketika ada 2 program yang sama – sama membutuhkan sumber daya tersebut.

  • Deadlock

Ketika ada 2 proses / lebih yang saling berebut untuk mendapatkan suatu sumber daya yang sama

  • Starvation

Ketika ada 2 proses / lebih yang saling berebut untuk mendapatkan suatu sumber daya yang sama, namun semua proses saling mengalah sehingga tidak ada yang dapat mengakses sumber daya tersebut.

Semaphore adalah sebuah variabel spesial yang digunakan untuk mengirimkan sinyal.

Karakteristik Semaphore :

  • Variable Semaphore merupakan sebuah integer
  • Operasi pengiriman sinyal yang dilakukan oleh Semaphore tidak dapat diinterupsi

Cara kerja proses dalam Semaphore :

  • Proses Inisialisasi menggunakan angka non-negatif
  • Proses Waiting akan mengurangi nilai Semaphore
  • Proses Signaling akan menambahkan nilai Semaphore

r3

Gambar diatas merupakan pengimplementasian dari mutual exclusion lock dan unlock

Monitor adalah sebuah bahasa pemrograman yang mensupport semua akses kontrol kedalam data yang dishare.

monitor

Gambar diatas merupakan diagram proses dari monitor, dimana hanya ada satu proses aktif didalam monitor.

Selama didalam monitor, ada beberapa kondisi yang tidak boleh dijalankan lebih lanjut, seperti :

  • Proses menunggu signaling dari proses lain
  • Variable proses hanya dapat diakses dari dalam monitor
  • Proses waiting akan melepaskan monitor secara sementara

 

Session 2 : DEADLOCK

Deadlock adalah sebuah kondisi dimana setiap proses dalam sebuah set saling menunggu event dalam proses lainnya sehingga tidak ada proses yang berjalan.

deadlock

Gambar diatas merupakan ilustrasi dari Deadlock, dimana setiap proses terhalang oleh proses lainnya sehingga tidak ada proses yang dapat dijalankan.

Beberapa penyebab deadlock :

  • Mutual exclusion : Hanya satu proses yang dapat mengakses sumber daya saat itu.
  • Hold and Wait : Sebuah proses yang saat itu membawa sebuah sumber daya memerlukan sumber daya lain yang sedang dibawa oleh proses lain agar dapat berjalan.
  • No preemption : Sebuah sumber daya dilepaskan oleh sebuah proses setelah proses tersebut selesai menjalankan tugasnya.
  • Circular wait : Setiap set saling menunggu sumber daya dari set lain sehingga terbentuk sebuah looping.

deadlock2

Gambar diatas merupakan salah satu contoh Deadlock yang terjadi dalam sebuah proses.

deadlock3

Sedangkan gambar diatas merupakan salah satu cara penyelesaian Deadlock.

Beberapa Strategi untuk menangani Deadlock :

  • Mengabaikan permasalahan yang terjadi
  • Sengaja membiarkan Deadlock terjadi, kemudian cari lokasi Deadlock terjadi dan selesaikan Deadlock tersebut
  • Pencegahan secara dinamik
  • Pencegahan dengan cara meniadakan salah satu dari 4 kondisi deadlock

deteksideadlock

Gambar diatas merupakan cara mendeteksi Deadlock, dimana gambar (a) adalah metode Resource Graph, dan gambar (b) adalah sebuah cycle yang diekstrak dari metode Resource Graph

summary deadlock

Kesimpulan atas kondisi – kondisi Deadlock dan cara penyelesaiannya.

Starvation adalah sebuah Algoritma untuk mengalokasikan sejumlah sumber daya.

Karakteristik Starvation :

  • Dapat memberikan prioritas kepada job yang paling singkat
  • Efektif untuk beberapa job singkat dalam sebuah system
  • Dapat menyebabkan sebuah job tertunda dalam jangka waktu yang lama

SOAL DEADLOCK

soal1

Ada 3 proses dalam gambar diatas, yaitu proses A, B, C.

Dalam kondisi saat ini saldo yang ada di Bank adalah 3 + 3 + 2 + 2 = 10

Tentukan proses safe / unsafe dari setiap proses :

  • Selisih saldo yang dibutuhkan dari proses A adalah 9 – 3 = 6
  • Selisih saldo yang dibutuhkan dari proses B adalah 4 – 2 = 2
  • Selisih saldo yang dibutuhkan dari proses C adalah 7 – 2 = 5
  • Sedangkan saldo yang dimiliki Bank saat ini adalah 3, maka dapat kita simpulkan bahwa saat ini A & C bersifat unsafe, dan B bersifat safe

Bank meminjamkan saldonya ke proses yang bersifat safe, yaitu B. Maka proses yang terjadi adalah :

  • Bank meminjamkan 2 saldo ke B, sehingga free = 1 dan B = 4
  • B mengembalikan saldonya ke Bank, sehingga free = 5
  • Bank meminjamkan 5 saldo ke C, sehingga free = 0 dan C = 7
  • C mengembalikan saldonya ke Bank, sehingga free = 7
  • Bank meminjamkan 6 saldo ke A, sehingga free = 1 dan A = 9
  • A mengembalikan saldonya ke Bank, sehingga free = 10

Karena setiap proses berhasil mengembalikan saldonya ke bank, maka problem diatas bersifat safe.

soal2

Penyelesaian dari soal diatas :

jawabansoal2

 

www.skyconnectiva.com
www.binus.ac.id

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Sistem Operasi Pertemuan 5

Session 1 & 2 : Scheduling

Cara kerja dari CPU Scheduler adalah memilih sebuah proses-proses dalam memory yang siap untuk dieksekusi, dan mengalokasikan CPU ke salah satu dari proses tersebut.

 

CPU Scheduling terjadi saat proses berikut terjadi:

  1. Perubahan state dari running ke waiting.
  2. Perubahan state dari running ke ready.
  3. Perubahan state dari waiting ke ready.
  4. Terminates.

 

Tipe-tipe Scheduler:

  • Long-term Scheduling : Keputusan untuk menambahkan suatu proses kedalam daftar proses yang akan dieksekusi.
  • Medium-term Scheduling : Keputusan untuk menambahkan beberapa proses yang ada dalam main memory baik secara utuh maupun parsial.
  • Short-term Scheduling : Keputusan untuk memilih proses mana yang dapat dieksekusi oleh prosesor.
  • I/O Scheduling : Keputusan untuk menjalankan proses I/O yang belum berjalan oleh I/O device yang tersedia.

 

Dispatcher memberikan control CPU kepada proses yang dipilih oleh Short-term Scheduler.

 

Dispatch latency merupakan waktu yang diperlukan oleh dispatcher untuk menghentikan sebuah proses dan menjalankan proses lainnya.

 

Kriteria-kriteria Scheduling :

  • CPU Utilization : CPU harus berjalan sesering mungkin.
  • Throughput : Banyaknya proses yang selesai dikerjakan dalam satu satuan waktu.
  • Turnaround Time : Waktu yang dibutuhkan untuk menjalankan sebuah proses tertentu.
  • Waiting Time : Waktu tunggu sebuah proses dalam ready queue.
  • Response Time : Waktu yang dibutuhkan oleh sebuah proses dari minta dilayani hingga ada respon pertama yang menanggapi layanan tersebut.

 

Kriteria-kriteria Optimization :

  • Max CPU Utilization
  • Max Throughput
  • Min Turnaround Time
  • Min Waiting Time
  • Min Response Time

 

Tujuan dari Scheduling :

  1. All Systems
  • Fairness : Setiap proses mendapat pembagian CPU yang sama.
  • Policy Enforcement : Kebijakan dijalankan
  • Balance : Menjaga agar setiap part dari system berjalan
  1. Batch Systems
  • Throughput : Memaksimalkan pekerjaan tiap jam.
  • Turnaround Time : Meminimalkan waktu antara submission dan termination.
  • CPU Utilization : Menjaga agar CPU selalu sibuk.
  1. Interactive Systems
  • Response Time : Respon terhadap suatu request secepat mungkin.
  • Proportionality : Sesuai dengan ekspektasi user.
  1. Real-Time Systems
  • Meeting deadlines : Menghindari kehilangan data
  • Predictability : Menghindari penurunan kualitas dalam system multimedia

 

BATCH-SCHEDULING ALGORITHM :

  1. First-Come First-Serve

Proses diassign ke dalam CPU secara urut. Kemudahan menggunakan algoritma ini adalah mudah dimengerti dan mudah untuk di buat programnya. Sedangkan kesulitannya adalah tugas yg kecil/sedikit akan menunggu telalu lama jika mengantri dibelakang tugas yg besar.

P5-01

 

 

 

 

 

 

  1. Shortest Job First – Non Preemptive

Ketika CPU diberikan suatu proses yg tidak bisa di interupsi sampai CPU burst-nya selesai.

P5-02

 

 

 

 

 

 

 

  1. Shortest Job First – Preemptive

Ketika CPU diberikan suatu proses yg bisa di interupsi sebelum CPU burst-nya selesai.

P5-03

 

 

 

 

 

 

 

  1. Interactive Scheduling Algorithm
  • Round-robin scheduling
  • Priority scheduling
  • Multiple queues
  • Shortest process next
  • Guaranteed scheduling
  • Lottery scheduling
  • Fair-share scheduling

 

Tugas dari Buku halaman 447 nomor 9.2 :

P5-04

 

 

 

 

Jawab:

  1. First-Come First-Serve

P5-05

 

 

 

 

 

Waiting time for A=0, B=2, C=5, D=1, E=3

Average Waiting Time = (0+2+5+1+3)/5 = 2,2

 

  1. Shortest Job First –  Non Preemptive

P5-06

 

 

 

 

 

Waiting time for A=0, B=4, C=0, D=1, E=3

Average Waiting Time = (0+4+0+1+3)/5 = 1,6

 

  1. Shortest Job First – Preemptive

P5-07

 

 

 

 

 

Waiting time for A=0, B=4, C=0, D=1, E=3

Average Waiting Time = (0+4+0+1+3)/5 = 1,6

 

www.binus.ac.id

www.skyconnectiva.com

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Sistem Operasi Pertemuan 4

Session 1 & Season 2 : Thread

Thread adalah sebuah proses yang membuat banyak eksekusi dalam proses di tempat yang sama dan memiliki kendali tunggal

Thread memiliki 3 status eksekusi, yaitu

  • Running
  • Ready
  • Terminated

Ada 2 jenis Threads

  1. Lightweight Process : Thread yang mempunyai beberapa properti dalam suatu proses
  2. Multithreading : Melakukan banyak eksekusi pada thread dalam proses tersebut

thread

Kelebihan dari Thread

  • Proses pembuatan Thread tidak memakan waktu yang lama
  • Proses terminate Thread cepat
  • Pertukaran informasi antar thread berlangsung dengan cepat

Thread dapat diimplementasikan kedalam

  1. User Space
  2. Kernel Space
  3. Hybrid

 

User Space

user space

Keuntungan & Kelemahan User Space

+ Memungkinkan setiap proses untuk mengatur schedulenya sendiri

+ Performa

– Jika Thread pertama berhenti maka Thread lainnya juga ikut berhenti

– Ketika ada proses yang diblock, Thread juga dapat ikut ter-block

 

Kernel Space

Kernel Space

Kelebihan & Kelemahan Kernel Space:

+ Tidak membutuhkan non blocking system call yang baru

–  Cost untuk membuat dan mengakhiri thread lebih besar

 

Hybrid

Hybrid

Semua thread di proses yang sama mempunyai

  • Ruang alamat yang sama
  • Instruksi proses
  • Data terbanyak
  • Deskriptor
  • Sinyal dan penangan sinyal
  • Direktori kerja saat ini
  • User ID dan group ID

Setiap thread mempunyai

  • Thread ID
  • Set register, stack pointer
  • Stack untuk variabel lokal, mengembalikan alamat
  • Signal mask
  • Prioritas
  • Nilai kembali

Thread dapat memiliki 4 state, yaitu

  • Spawn : Thread dibuat oleh OS
  • Block : Thread menunggu event
  • Unblock : Event terjadi dan Thread mulai berjalan
  • Finish : Thread selesai

Relasi antara Thread & Process

Picture5

  • 1:1 -> Setiap thread dari eksekusi adalah sebuah proses unik yang memiliki address space & resourcenya sendiri
  • M:1 -> Sebuah proses mendefinisikan sebuah address space dan kepemilikan dynamic resources
  • 1:M -> Suatu thread bisa berpindah dari sebuah proses environment ke proses environment lainnya
  • M:M -> Menggabungkan atribut dari M:1 dan 1:M

Tipe-tipe Threading

  1. Coarse Threading : Modul individu, yang disebut sistem, yang ditugaskan untuk prosesor individu.
  2. Fine-Grained Threading : Banyak tugas yang sama atau identik dibagi di beberapa prosesor.
  3. Hybrid Threading : Merupakan gabungan dari Fine-Grained Threading dan Coarse Threading.

POSIX(Portable Operating System Interface)Threads

Picture7

 

www.binus.ac.id

www.skyconnectiva.com

 

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Sistem Operasi Pertemuan 3

Session 1 : Multi Processor

Sebuah prosesor Multi processor adalah sebuah sistem pengolahan yang terdiri dari dua atau lebih inti independen baik dibuat dalam sebuah chip terintegrasi (CMP) atau diintegrasikan dalam beberapa paket chip
Memory yang digunakan pada Multi processor :
  • Shared Memory
    • Dalam model ini, ada satu memory umum (memori bersama)untuk semua prosesor 
  • Distributed Memory
    • Dalam model ini, masing-masing prosesor memiliki memori lokal(sendiri) yang kapasitasnya sedikit, dan isinya tidak direplikasi ditempat lain.

Multicore microprocessor adalah kombinasi dua atau lebih prosesor independen kedalam sebuah integrated circuit(IC). Umumnya, multicore mengizinkan perangkat komputasi untuk memeragakan suatu bentuk thread level paralelism(TLP) tanpa mengikutsertakan banyak prosesor terpisah. TLP lebih dikenal sebagaichip-level multiprocessing. Kemudian ada juga pengertian lain dari multi core-prosesor adalah sebuah prosesor yang memiliki banyak inti. Inti adalah bagian dari prosesor yang melakukan read dan execute instruction.Contoh arsitektur core pada AMD Gambar Chip CPU dual-core.

 

Multiple Processor System

Picture1

 

 

 

 

 

 

  • Shared Memory Multi-Processor
  • Massage Passing Multicomputer
  • Wide area distributed system

Architecture

System Multiprosesor dibagi menjadi dua berdasarkan cara berhubungan antar CPU dan memory yaitu UMA , NUMA dan NORMA

  • UMA(Uniform Memory Form) :
    • UMA memorynya seragam , juga bisa disebut SMP (Symetrical MultiProsesor), yaitu sistemnya simetris atau satu jalur hanya ada satu conversation yg bisa lewat. karakteristik SMP yang lain adalah
      • Antrian tidak jelas (Unpredictable) , namun dengan menggunakan crossbar switch, bisa diatur delaynya sehingga jadi predictable.
      • Kelemahan yaitu BottleNeck atau leher botol, dimana outputnya lebih kecil.
  • NUMA(Non Unified Memory Access)
    • Memiliki beberapa karakteristik yaitu terdapat single address space yang diketahui oleh semua CPU, akses ke remote memory melalui instruksi LOAD dan STORE, akses ke remote memory lebih lambat daripada akses ke memory lokal
  • NORMA (No-remote-memory-access)

Classification of parallel system

  • SISD (Single Instruction single data)
    • Uniprocessor
  • MISD(Multiple Instruction Single Data)
    • Stream based processing
  • SIMD(Single Instruction Multiple Data = DLP)
  • MIMD(Multiple Instruction Multiple Data)

Time Sharing
Menggunakan single data structure untuk scheduling suatu multiprosesor, time sharing digunakan untuk penschedulan CPU, supaya tidak terjadi tabrakan.

Picture4

Gang Scheduling
Merupakan komunikasi diantara 2 thread.

Picture7

Picture5

Embedded System

Embedded System merupakan kombinasi hardware dan software komputer untuk menjalankan fungsi tertentu, pada berbagai aspek, Embedded System merupakan bagian dari system atau produk yang lebih besar.

Picture9

 

 

 

 

 

 

 

Karakteristik dari Embedded System

  • Real-time Operation : Geraksecara real time, seperti pada alat kesehatan, alat tersebut melaporkan kondisi secara realtime
  • Reactive Operation : Operasi secara reaktif, software embedded mengeksekusi pada saat ada response dari luar.
  • Configurability : Dapat dikonfigurasi ulang untuk menyesuaikan fungsi dan kebutuhan, karena terdapat banyak sekali macam kebutuhan baik itu kualitatif maupun kuantitatif.
  • I/O device flexibility : Tidak ada perangkat yang secara virtual perlu disupport oleh semua versi dari OS, karena perangkat I/O itu sangatlah beragam.
  • Streamlined Protection Mechanism : Digunakan untuk menjaga keamanan.
  • Direct use of Interups : Karena OS secara umum tidak mengizinkan setiap user-process untuk menggunakan melakukan Interupt secara langsung, namun pada embedded system bisa langsung Interrupt ditengah jalan, karena fungsinya hanya satu.

eCOS (Embedded Configurable Operating System)

Embedded Operating System adalah sebuah sistem operasi untuk sistem embedded. Sistem operasi ini dirancang secara efisien dan compact, mengabaikan fungsi-fungsi yang biasanya disediakan oleh sistem operasi komputer non-embedded, dan tidak dapat digunakan oleh aplikasi khusus yang dijalankannya. Salah satu jenis khusus dari sistem operasi embedded adalah Real-Time Operating System (RTOS), yaitu sistem operasi yang mendukung multitasking untuk memfasilitasi aplikasi real-time system. Real-time system adalah sistem yang memiliki constraint waktu, di mana kebenaran dan suatu operasi tidak hanya bergantung pada kebenaran secara logika, tetapi juga pada waktu ketika operasi tersebut dilakukan. Oleh karena itu faktor kunci dari RTOS adalah waktu yang minimal untuk memproses interrupt dan perpindahan task.

 

Session 2 : DISTRIBUTED SYSTEM

Sebuah sistem operasi terdistribusi (DOS) adalah sebuah sistem operasi yang dibangun, dari bawah ke atas, untuk menyediakan layanan terdistribusi. Dengan demikian, DOS mengintegrasikan layanan terdistribusi kunci ke arsitektur . Layanan ini dapat mencakup didistribusikan memori bersama, tugas tugas untuk  prosesor, masking kegagalan, penyimpanan didistribusikan, interprocess komunikasi, transparan.  berbagi sumber daya, manajemen sumber daya didistribusikan, dll Sebuah  properti kunci dari sistem operasi terdistribusi adalah bahwa ia berusaha untuk tingkat yang sangat tinggi transparansi, idealnya menyediakan gambar sistem tunggal. Artinya, dengan ideal pengguna DOS tidak akan menyadari bahwa mereka, pada kenyataannya, bekerja pada sistem terdistribusi. Sistem operasi terdistribusi pada umumnya menganggap multicomputer homogen. Mereka juga umumnya lebih cocok untuk lingkungan LAN daripada lingkungan wide-area network.Pada hari-hari awal penelitian sistem terdistribusi, didistribusikan sistem operasi mana topik utama yang menarik. Sebagian besar  penelitian terfokus pada cara mengintegrasikan layanan terdistribusi ke dalam sistem operasi, atau pada cara mendistribusikan layanan sistem operasi tradisional. Saat ini,  bagaimanapun, penekanan telah bergeser lebih ke arah sistem middleware. Alasan utama untuk ini adalah bahwa middleware lebih fleksibel (yaitu, tidak mengharuskan  pengguna menginstal dan menjalankan sistem operasi tertentu), dan lebih cocok untuk multicomputers heterogen dan wide-area.
Middleware
Sedangkan DOS mencoba untuk menciptakan sebuah sistem khusus untuk aplikasi terdistribusi, tujuan middleware adalah untuk menciptakan sistem antarmuka independen untuk aplikasi terdistribusi.
Middleware terdiri dari lapisan layanan ditambahkan antara orang-orang dari jaringan biasa OS 1 dan aplikasi yang sebenarnya. Layanan ini memfasilitasi pelaksanaan aplikasi terdistribusi dan berusaha untuk menyembunyikan heterogenitas (baik hardware dan software) dari arsitektur sistem yang mendasariny.
Prinsip Tujuan middleware, yaitu menaikkan tingkat abstraksi untuk didistribusikan pemrograman, dicapai dalam tiga cara:
  • mekanisme komunikasi yang lebih nyaman dan kurang rawan kesalahan daripada lewat pesan dasar
  • dari OS, jaringan protokol, bahasa pemrograman, dll dan
  • standar layanan (seperti layanan penamaan, layanan transaksi, layanan keamanan, dll). 

Untuk membuat integrasi berbagai layanan lebih mudah, dan untuk meningkatkan transparansi , middleware biasanya didasarkan pada paradigma tertentu, atau model, untuk menggambarkan distribusi dan komunikasi. Karena  paradigma adalah pendekatan yang menyeluruh untuk bagaimana didistribusikan Sistem harus dikembangkan, ini sering memanifestasikan dirinya dalam model pemrograman tertentu seperti’Semuanya adalah file’, panggilan prosedur remote, dan objek terdistribusi. Memberikan paradigma tersebut secara otomatis menyediakan abstraksi untuk programmer untuk mengikuti, dan memberikan arahan untuk  bagaimana untuk merancang dan mengatur aplikasi terdistribusi

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membangun sebuah system jaringan terdistribusi
Karakteristik yang harus diperhatikan adalah :
 
Transparency (Kejelasan)
  • Access transparency : Sumber daya lokal dan remote di akses dengan menggunakan operasi yang sama.
  • Location transparency : Pengguna sistem tidak tahu mengetahui keberadaan hardware dan software (CPU, file dan data).
  • Migration (Mobility) transparency : Sumber daya (baik berupa Hardware dan/atau software) dapat bebas berpindah tanpa mengubah sistem penamaan.
  • Replication transparency : Sistem bebas untuk menambah file atau sumber daya tanpa diketahui oleh user (dalam rangkan meningkatkan kinerja)
  • Concurency transparency : User tidak akan mengetahui keberadaan user lain dalam sistem, walaupun user tersebut menggunakan sumber daya yang sama.
  • Failure transparency : Aplikasi harus dapat menyelesaikan proses nya walaupun terdapat kegagalan pada  beberapa pada komponen sistem.
  • Performance transparency : Beban kerja yang bervariasi tidak akan menyebabkan turunnya kinerja sistem, hal ini dapat di capai dengan melakukan automatisasi konfigurasi terhadap perubahan beban.
 
Communication (Komunikasi)
Sistem melakukan urutan komunikasi. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah: 
  • infrastruktur jaringan (interkoneksi dan software jaringan)
  • Metode dan Model komunikasi yang cocok. Metode komunikasi :
    • Send
    • Receive
    • Remote Procedure Call
  • Model Komunikasi
    • client – server communication : pertukaran pesan antara dua proses dimana satu  proses (client) menggunakan / meminta layanan pada server dan server menyediakan hasil dari proses tersebut.
    • groupmulitcast : target dari pesan yang dikirimkan adalah gabungan dari proses, yang berasal dari suatu grup. 
 
Performance dan scalability
 
Performance:
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi kinerja (performance) dari pada sistem terdistribusi :
  • Kinerja dari pada personal workstations
  • Kecepatan infrastruktur komunikasi
  • Fleksibilitas dalam membagi beban kerja : contoh, apabila terdapat prosesor (workstation) yang idle maka dapat di alokasikan secara otomatis untuk mengerjakan tugas2 user.
 
Scalability
Sistem tetap harus memperhatikan efesiensi walaupun terdapat penambahan secara signifikan user atau sumber daya yang terhubung:
  • Cost (biaya) penambahan sumber daya (resources) harus reasonable.
  • Penurunan kinerja (performance) diakibatkan oleh penambahan user atau sumber daya harus terkontrol. 
 
Heterogenity
  • Aplikasi yang terdistribusi biasa berjalan dalam keberagaman :
    • Hardware : mainframes, workstations, PC’s, server dll.
    • Software : UNIX, MS Windows, IMB OS/2, LINUX dll. Devices : teller machine, robot, sistem manufacturing dll.  Network dan Protocol : Ethernet, FDDI, ATM, TCP/IP dll
  • Melihat keaneka ragaman di atas maka salah satu solusi yang bisa diterapkan adalah Middleware : berfungsi sebagai jembatan untuk komunikasidan proses.
  • Untuk mendukung keanekaragaman maka arsitektur perangkat lunak sistem  jaringan terdistribusi adalah: e.
 
Openess (Keterbukaan)
  • Setiap layanan (services) harus dapat di akses oleh semua user.
  • Mudah dalam implementasi, install dan debug services;
  • User dapat membuat dan menginstall service 
  • Aspek kunci pada opennes : Interface dan Protocol yang standard (seperti protokol komunikasi diinternet) Support terhadap keanekaragaman (dengan membuat midleware (ORB) seperti CORBA atau Java RMI) f.
 Reliability
Salah satu tujuan dalam membangun system terdistribusi adalah memungkinkan untuk melakukan improvisasi terhadap kehandalan sistem.
  • Availability : kalau mesin mati (down), sistem tetap harus berjalan dengan jumlah layananan yang tersisa.
  • Dalam sistem terdistribusi componen yang sangat vital (critical resources)  berjumlah se minimal mungkin. Yang dimaksud dengan critical resources adalah komponen yang harus ada untuk menjalankan sistem terdistribusi.
  • Masing – masing Software dan Hardware harus di replikasi : kalau terjadi kegagalan / error maka yang lain akan menangani.
  • Data dalam sistem tidak boleh hilang, copy dari file tersebut disimpan secara redundan pada server lain, tapi tetap harus dijaga konsistensi datanya.

Fault Tolerence

Fault Tolerance : Sistem harus bias mendeteksi kegagalan dan melakukan tindakan dengan dasar sebagai berikut :

  • Mask the fault (menutupi kegagalan) : tugas harus dapat dilanjutkan dengan menurunkan kinerja tapi tanpa terjadi kehilangan data atau informasi.
  • Fail Gracefully : membuat suatu antisipasi terhadap suatu kegagalan ke suatu  prosedur yang telah di rencanakan dan memungkinkan untuk menghentikan proses dalam waktu yang singkat tanpa menghilangkan informasi atau data. h.
 
Security (Keamanan)
  • Confidentiality :keamanan terhadap data yang di akses oleh user yang tidak di  perbolehkan (unauthorizes user)
  • Integrity: keamanan terhadap kelengkapan dan autentikasi data.
  • Availability: Menjaga agar resource dapat selalu di akses.
  • Antisipasi terhadap free access (penggunaan resource terhadap user yang semestinya)

 

www.skyconnectiva.com

www.binus.ac.id

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Sistem Operasi Pertmuan 2

Session 1 : Process

Proses : Eksekusi sebuah program atau lebih dari satu program

Program : Berisikan banyak intruksi untuk melakukan sebuah tugas atau hal lain yang harus di lakukan

Process Characteristic

  • Identifier Merupakan suatu ID ( identifier ) unik yang digunakan untuk membedakan suatu proses dengan proses lainnya.
  • StateMemberikan status dari suatu proses yang sedang berjalan, selesai atau pun sudah tidak bisa dipakai.
  • PrioritySebuah tingkat kepentingan ( prioritas ) dalam program komputer
  • Program CounterMenyimpan alamat instruksi selanjutnya
  • Memory PointersMenyimpan alamat instruksi selanjutnya pada program dan memory
  • Context DataData yang disimpan pada saat dieksekusi
  • I/O Status InformationInformasi tentang input output devices
  • Accounting InformationMencatat informasi seperti lama nyalanya komputer, jumlah user yang bisa login / sedang login
Process Control Block
  • Proses identification menggunakan ID
    • Menggunakan ID kita dapat memanggil suatu proses atau pun mematikannya.
  • Proses state information
    • Status dari proses apakah sedang berjalan, selesai / stop atau sudah di close.
  • Proses control information
    • Berisikan proses state, priority dari suatu proses, scheduling informasi dari proses yang bekerja dan event yang berisikan proses yang akan segera dieksekusi.

Process Creation

Merupakan tahapan saat proses di panggil

  1. Membuat ID yang unik untuk prosesnya
  2. Memiliki space di memory
  3. Melakukan PCB ( Process Control Block ) untuk memberi batasan pada proses
  4. Membuat sebuah linked list
  5. Membuat atau menambahkan data lainnya
Process Termination
  • Normal Completion
    • Saat program di closed / di hentikan secara normal ( tidak terjadi error )
  • Time limit exceeded
    • Saat suatu program freeze/error untuk waktu yang ditentukan, lalu program akan menunjukan masalah errornya
  • Memory Unavailable
    • Tidak ada memory untuk menjalankan proses
  • Bounds Violation
    • Kapasitas memory kurang sehingga proses berhenti
  • Protection Error
    • Sebuah error yang terjadi karena sistem mendeteksi adanya hal yang tidak wajar dalam proses
  • Aritmatic Error
    • Sebuah error yang terjadi karena adanya kesalahan dalam aritmatik, contoh 5 dibagi 0 hasilnya adalah error
  • Time Overun
    • Proses menunggu terlalu lama, tetapi berbeda dengan Time limit exceeded, dikarenakan saat program meminta/mendownload sebuah data,program menunggu terlalu lama, sehingga program memilih keluar
  • I/O Failure
    • Terjadi kegagalan proses input/output sehingga proses berhenti
  • Invalid Instruction
    • Sebuah error yang terjadi saat memberikan instruksi proses
  • Privileged Instruction
    • Instruksi yang menghalangi hak program lain, contoh : program yang membuat sebuah browser tidak bisa mengakses internet
  • Data Misuse
    • Penyalahgunaan data sehingga proses berhenti
  • OS Intervention
    • Terjadi ketika deadlock, lalu OS akan memilih untuk menutup program yang mana
  • Parent berhenti maka child juga berhenti prosesnya
  • Parent Request
    • Proses untuk mematikan parent tanpa mematikan child
Proses Table
Peletakan tempat dimana proses terletak
Atribut yang diperlukan adalah, proses ID, proses state, dan lokasi di memory
Five State Model Process

Process Management System Call – fork()

  • Menciptakan proses baru (child)
  • Parent dan child mengeksekusi secara bersamaan
  • Setiap proses dapat proses lain sehingga menciptakan hirarki proses
  • Sebuah proses dapat memilih untuk menunggu child untuk mengakhiri

Other system calls

  • exit()
    • Mengakhiri proses normal
    • Unblocks waiting parent
  • wait()
    • Digunakan oleh parent
    • Menunggu child untuk selesai eksekusi
  • getpid()
    • Mengembalikan identifiers dari calling process
  • getppid()
    • Mengembalikan identifier of the parent

 

www.binus.ac.id

www.skyconnectiva.com

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Sistem Operasi Pertemuan 1

Session 1 : Computer and Operating Systems Overview

A. Elemen-elemen dasar dalam sistem komputer :

  • Processor
    Sebuah chip dalam sistem komputer yang menjalankan instruksi-instruksi program komputer
  • Main Memory
    * Diartikan sebagai real memory / primary memory
    * volatile (data tidak permanen)
  • I/O Modules
    * Perangkat secondary memory (hardisk)
    * Peralatan komunikasi
    * Terminals
  • System Bus
    Komunikasi antara processor, memory, dan I/O modules.

B. Arsitektur Komputer

SESSION 1 SISOP

  • Program Counter (PC) berfungsi untuk melacak dimana untuk menemukan instruksi berikutnya sehingga salinan instruksi dapat ditempatkan dalam Instruction Register (IR) saat ini.
  • Instruction Register mempunyai tugas untuk memegang instruksi yang akan dieksekusi.
  • Memory Address Register (MAR) digunakan untuk menyimpan alamat memori yang berisi baik bagian berikutnya dari data atau instruksi yang akan digunakan.
  • Prosesor pusat mengandung arithmetic-logic unit (ALU) dan unit kontrol. ALU adalah di mana data diproses.
  • Unit kontrol bertugas mengambil instruksidari memori, mendecode mereka dan mensinkronisasi operasi sebelum mengirim sinyal ke bagian lain dari komputer.
  • Akumulator adalah di unit aritmatika, PC dan IR berada di unit kontrol, MAR dan MBR berada di dalam prosesor.

C. Instruction Cycle

Siklus Instruksi

 

 

 

 

 

Cara kerja Instruction Cycle :

  1. Fetch yaitu membaca atau pengambil instruksi dari lokasi memorinya ke CPU
  2. Decode yaitu menganalisa instruksi untuk menentukan jenis operasi yang akan dibentuk dan operand yang akan digunakan
  3. Execute yaitu menjalankan instruksi dan operasi yang dilakukan

D. Execution Cycle

  • Pipelining

Pipelining

 

 

 

  • Superscalar

Superscalar

 

 

 

 

 

 

E. Interrupt

Classes of Interrupt

  • Program
    Dihasilkan oleh ebebrapa kondisi yang terjadi sebagai sebuah hasil data eksekusi instruksi.
  • Timer
    Dihasilkan oleh timer di dalam processor. Hal ini memungkinkan sistem operasi melaksanakan fungsi tertentu pada dasar yang teratur.
  • I/O
    Dihasilkan oleh controller I/O, sebagai sinyal penyelesaian normal / untuk sinyal berbagai kondisi error.
  • Hardware Failure
    Dihasilkan oleh kegagalan (failure), seperti power failure / memory parity error.

Instruction Cycle with Interrupt

Siklus Instruksi dengan Interrupt

 

 

 

 

 

  • Processor mengecek akan adanya interrupts
  • Jika tidak ada interrupts, akan mengambil ke instruksi untuk lanjut ke program berjalan
  •  Jika ada interrupt, hentikan execution pada program yang sedang berjalan dan execute ke interrupt handler

Simple Interrupt Processing

Pengolahan Interupsi Sederhana

 

 

 

 

 

 

 

Memory Hierarchy

Hirarki Memori

Semakin tinggi kecepatan nya semakin cepat proses datanya tetapi kerugian nya dapat mudah untuk di hack dan data yang cepat hilang

 

 

 

 

 

F . Disk Cache

  • Sebagian dari primary memory dan digunakan sebagai buffer sementara untuk menyimpan data untuk disk.

G. Cache Memory

  • Meningkatkan kecepatan pada memory

Type of Cache Memory :

  • L1 Cache
    • Dibuat untuk CPU, contoh : Pentium memiliki 16K cache, PowerPC G5 memiliki 64k L1 cache, biasanya L1 cache dibagi menjadi 2 tipe cache yang berbeda, salah satunya memegang intruksi dan yang lainnya memegang data
  • L2 Cache
    • L2 Cache adalah fast access memory (SRAM) biasanya berada di antara CPU dengan Main Memory, dengan jarak cache antara 256 – 4 MB
  • L3 Cache
    • L3 Cache biasa diketahui sebagai High Access Memory diantara Motherboard dan CPU

H. Sistem Operasi

Sistem operasi adalah sebuah program yang mengontrol eksekusi program aplikasi. Sistem operasi juga merupakan sebuah antarmuka antara aplikasi dan hardware.

Tujuannya :

  • Convenience
    Membuat komputer lebih nyaman digunakan.
  • Efficiency
    Memungkinkan sumber daya sistem komputer digunakan secara efisien.
  • Ability to envolve
    Mengizinkan pembangunan yang efektif, pengujian, & pengenalan fungsi sistem baru tanpa mengganggu layanan.

Struktur Komputer Hardware dan Software

Perangkat Keras Komputer dan Struktur Perangkat Lunak

 

 

 

 

 

 

 

Manfaat dari Sistem Operasi

  • Program Development
  • Program Execution
  • Access to I/O Devices
  • Controlled Accesses to Files
  • System Access
  • Error Detection & Response
  • System Accounting

Sistem Operasi sebagai Resource Manager

Sistem Operasi sebagai Resource Manage

 

 

 

 

 

 

 

 

Evolusi dari Sistem Operasi

  • Serial Processing
  • Simple Batch System
  • Multi-Programming
  • Time Sharing System
  • Multi-Processor System

Kemajuan besar dalam pengembangan Sistem Operasi Modern :

  • Process
  • Memory Management
  • Protection & Security
  • Scheduling & Resource Management

 

Session 2 : File System Introduction

A. File System

  • File system mengatur file & mengelola akses ke data.
  • Bertanggung jawab untuk file management, penyimpanan file management tambahan, mekanisme file integrity & metode akses file.

Di dalam file system memiliki meta data yang terkait dengan mereka. Meta data tersebut meliputi :

  • Owner & Group Information
  • Time
  • Permissions

Contoh umum dari file system berbasis disk meliputi :

  • UFS (Unix File System)
  • HSFS (High Sierra File System) juga dikenal sebagai ISO9660
  • EXT2
  • FAT32
  • HFS+
  • Elephant FS

B. Unix File System (UFS)

SESSION 1 SISOP 10.jpg

2 cara untuk mengidentifikasi file di dalam file system :

  • Menentukan pathname absolut
    Pathname absolut adalah path yang berhubungan dengan root file system. Ini merupakan posisi objek dengan menentukan jalan melalui hirarki.
  • Menggunakan pathname relatif
    Pathname relatif tidak diawali oleh “/”. Ini menandakan bahwa file dapat ditemukan relatif terhadap lokasi saat ini dari user di dalam file system

C. Jenis-jenis objek dalam File System

  1. Regular Files
  2. Directories
  3. Links (termasuk simbolic links)
  4. Special Files
  5. Named Pipes
  6. Softlinks & Hardlinks

D. File Sharing & Mounting

 

File Sharing dan Mounting

 

 

 

 

 

 

E. Mengakses File Name

  • Menggunakan pathname absolut
  • Menggunakan pathname relatif
  • Misalkan posisi Anda saat ini di directory / bin
    – Untuk mengakses file ed menggunakan pathname absolut : /usr/sbin/ed
    – Untuk mengakses file ed menggunakan pathname relatif : ../usr/sbin/ed

Catatan:

. (dot) adalah direktori saat ini

..          adalah direktori induk

F. File Type

Tipe file dapat diidentifikasi dengan melihat daftar panjang direktori (command: ls –l)

Misalnya:

– rwx rwx r–   1 root   root      0 May 10 11.37 notes

– rwx r-x –x   1 john   csci212 0 May 13 11.35 ex1.cpp

d rwx r– –x   1 john   csci212 0 May 18 10.30 assgts

– rwx r-x r–   2 deleon csci212 0 May 19 16.30 ex2.cpp

Bit pertama menunjukkan jenis file.

  • Regular file
  • Directory
  • Block special file
  • Character special file

9 bit berikutnya menunjukkan izin dari file.

  • Akses membaca
  • Akses menulis
  • Akses mengeksekusi

 

 

 

www.binus.ac.id

www.skyconnectiva.com

 

 

Posted in Uncategorized | Leave a comment

Tugas Character Building TFI Kegiatan 4

Nama : Janeta

NIM : 1701293396

Isi Laporan : Kegiatan keempat

 

Kegiatan keempat 29 April 2015

Hari keempat yang merupakan hari terakhir kami berada di yayasan ini. Kegiatan keempat ini hanya kami isi dengan membagi-bagikan hadiah kecil untuk mereka dan dengan diiringi nyanyian-nyayian puji syukur bersama mereka. Sungguh tak menyangka dapat berkenalan dengan beberapa anak yang disana, walaupun saya tidak berkenalan dengan semuanya, tetapi setidaknya saya bisa dekat dengan beberapa anak.

Kami berharap kedatangan kami untuk menimbulkan rasa kasih dan sukacita, sehingga mereka merasa bahwa ada orang yang masih melihat mereka dan tidak menganggap mereka orang yang terbuang. Sehingga kami berharap dapat mempengaruhi mentalnya untuk lebih baik dan dewasa.
dan kami dari keempat hari ini belajar untuk dapat mengasihi orang lain tanpa syarat dan bersyukur selalu apa yang sudah Tuhan berikan sampai saat ini
Print
.kegiatan 1 CB_2074 kegiatan 1 CB_5031 kegiatan-1-cb_6225 1433260088539 1433260078164
Posted in Uncategorized | Leave a comment